Acara Makesta Kaderisasi IPNU Dan IPPNU Tahun 2023
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) merupakan jenjang kaderisasi formal pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) sebagai badan otonom organisasi NU, sekaligus menjadi persyaratan untuk menjadi anggota IPNU dan IPPNU yang sah. Dalam pelatihan ini diorientasikan untuk melakukan ideologisasi pada anggota baru. Sebuah pengkaderan itu salah satu kewajiban organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi mati.
Acara Makesta di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ ini dilaksanakan satu tahun sekali sejak tahun 2017 dan dibuka untuk seluruh santri yang ingin mendaftarkan diri. Panitia acara ini pun ialah para santri yang telah lulus mengikuti acara Makesta di tahun sebelumnya juga para Demisioner.
Hampir 400 santri yang mengikuti Makesta tahun ini. Tentu mereka mempunyai tujuan yang sama sebagaimana dalam motto : Membentuk kader mandiri dengan literasi menjadi kunci. “Bersatu dalam NU, bersama raih cita-cita, setia, cerdas, tuntas.”
>>> Baca juga : Program Pencetak Santri Menjadi Mubaligh
Adapun isi acara ini terdiri dari sambutan-sambutan dari :
- Ketua Yayasan
- Ketua Panitia
- Ketua Banom (Badan Otonom)
- Rois ‘am
- Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) IPNU IPPNU Ciranjang
- Ketua PC (Pimpinan Cabang) IPNU IPPNU Cianjur
Lalu pemberian materi berupa :
- Ke-NU an
- Ke-IPNU an
- Ke-IPPNU an
- Ke-Aswaja an
- Keorganisasian
- Kebangsaan.
Juga dilakukan Inagurasi malam dan diakhiri dengan pembai’atan atau perjanjian sebagai pengkaderan sahnya menjadi anggota IPNU dan IPPNU.
Tujuan diadakannya acara Makesta ini adalah untuk menanamkan ideologi Aswaja juga pentingnya berorganisasi, dan terwujudnya jiwa intelek serta milenial. Karena tidak hanya mendapat berbagai pengetahuan, acara ini juga melatih para peserta untuk disiplin.
“Harapannya para alumni Makesta dapat membangun jiwa Nasionalisme, serta memajukan, mengembangkan, dan mempertahankan apa yang telah diperjuangkan sebelumnya. Juga Makesta diharapkan mencetak kader yang mampu menghidupkan NU di tengah masyarakat, sehingga menjadikan NU organisasi yang semakin hidup dan menghidupkan.” Tutur ketua IPNU dan IPPNU PK Miftahulhuda Al-Musri’.
pewarta : Rahmi Rahmatussalamah